Menggenggam pena kembali

Untuk mu Sahabatku entah aku harus mulai dari mana curahan ini, 7 tahun lalu kita bertemu di meja itu,. kita dipersatukan dalam nasip yang nyaris sama. Tertumpu di pulau ini dengan menggantungkan harapan yang sama pula. ikatan persahabatan itu telah mendarah daging dalam diri kita, simpel nya aku sakit kalian pun ikut sakit, kalian bahagia aku pun ikut bahagia. saling curhat masalah pribadi, dari curhatan masalah Asmara sampai masalah keluarga, ketawa bareng, nangis bareng semua kita tumpahkan di atas meja hijau itu :D tak ada satu moment pun terlewatkan oleh kita. klw pun ada yang g masuk, besok cerita nya pasti diulang lagi biar g ketinggalan, yaa begitu lah kita aku tau ini tak mudah untuk kita bertiga dan aku disini mengingatkan kembali bagaimana semua ini terbentuk, agar kelak ini menjari insprirasi untuk mereka, yaa mereka.. anak-anak kita yang masih dijaga oleh Allah. Dulu ditempat kerja, kita berada dalam 1 meja yang sama, kuliah di kampus yang sama, dan jurusan pun s

Coba lah untuk sedikit Bijak Saya berbicara bukan selayaknya Senior yang sangat berpengalaman dibidangnya dan bukan juga seperti penulis yang merangkai kata demi kata agar tulisan nya dicintai para pembacanya, tidak.. Saya hanya seorang istri yang baru menjalani biduk Rumah tangga yang sederhana. Berbicara tentang wanita.Apa yang anda pikirkan setelah menikah nanti? Hidup Bahagia, penuh canda tawa dan segala galanya akan menjadi indah Yaa tentu.. Saya tidak menyangkal hal itu, kita akan raih itu semua tapi dengan syarat-syarat tertentu pula, tergantung siapa dan bagaimana menjalaninya. Ada pepatah melayu menyebutkan “ tak payah payah kerjelah, cukup jadi Istri yang baek je kat Rumah” yayayaa.. itu bener, memang harus begitukan. Bukan berarti Istri pekerja bukan istri yang baik. Mereka memiliki alasan tersendiri kenapa mereka memilih bekerja Ada yang memang tuntutan hidup, ada karna dia memang terbiasa dalam dunia kerja, bahkan ada suami istri yang memiliki impian besar dan mereka

Ketika Takdir Dan Do'a menyatu pada hari yang telah ditentukan bukan berarti semua akan berjalan sesuai harapan. Disaat matahari muncul hangatkan alam bukan berarti kita tidak akan merasakan dingin nya hujan. Begitu pun Disaat Namamu dan Namaku yang tertulis d lauhul Mahfuzh telah sampai dipenghujung penantian bukan berarti tiada hidup tanpa kerinduan. Tak selamanya malam maknakan sepi, tak juga selamanya siang maknakan keramaian. Percayalah Syang Dunia ini hanya bagian kecil Dari debu yang berterbangan, ibarat setetes air pada luas Nya Samudra dalam. Apa pun yang menjadi kekurangan ku Dan apa pun yang menjadi kekurangan mu bukan alasan untuk kita menyusutkan niat mencari Ridho Nya. Jangan karna kekecewaan sesaat membuat kita mengurungkan harapan untuk menuju Syurga yang telah d janjikan. Ingatlah Janji ku pada hari dimana Engkau menggetarkan langit Dan bumi masih tak berubah hingga kini. Dan dari sini lah kita mulai perjuangan itu. 16 September 2016 Salam R