Merajut Asa

Ku beranikan diri untuk merangkai kata demi kata yang menjadikannya satu hiasan didlam kesunyian hati yang menanti,.. Begitu besar dan indahnya kekuasaan Allah yang telah mempertemukan kita dalam masa yang tak terbayangkan sebelum nya,.. Mungkin dulu kita pernah niatkan untuk menghapus bahkan meniadakan rasa yang bergejolak itu pada masing-masing diri kita, beralasankan kesuraman dan kesakitan masa lalu yang pernah kita alami. Tak akan ku pungkiri rasa ragu dan takut sama-sama menghantui setiap detik kebersamaan kita,. Yaa,.. memang tak mudah untuk memulainya maupun memupuknya menjadi hal yang sangat luar biasa sampai seperti sekarang,.. Ingatkah kau,.. Kala itu,.. Dengan keyakinan dan kegigihanan, kau beranikan diri mengetuk pintu hati ku yang mungkin telah ku kunci sampai waktu yang tak pernah ku beri taukan pada mu,.. Untuk orang yang belum pernah ku kenal sebelumnya,.. oh hati,.. kenapa kau gelisah seperti ini,.. siapakah orang yang akan menemui ku tersebut,..? Itu lah satu hal yang menghantarkanku sampai pada kondisi saat ini dimasa pertama kita bertemu,.. Dan kau tau,.. sampai detik ini, setiap waktu ketika masa ku menunggu kedatangan mu,.. baik di rumah ataupun dimana saja,.. kegelisaan itu muncul lagi,.. detakan jantung yang tak terkendali itu pun terulang lagi,.. lagi dan lagi,.. bukan kah ini pertemuan yang kesekian kali nya,.. Kenapa ini,.. kenapa dengan hati ini,.. Dan Dengan segala kesederhanaan dan kemantapan itu, kau beranikan diri untuk mengungkapkan kegelisahan yang sama seperti yang ku alami itu,.. kau ungkapkan dengan lembut dan penuh harapan bahwa kau merasakan sesuatu hal yang pantas untuk aku ketahui,.. Senang, sedih, dan duka pun bercampur saat itu juga,.. Senang ku mengetahuinya kau rasakan apa yang selama ini menjadi beban dipikiran ku,.. Sedih saat menyadari diri ini hanya akan membuat kau repot nantinya yang harus kesana sini karna kondisi ku yg semakin memburuk,.. Dan duka yang mendalam saat rasa yang mesti nya menyatu terbentur akan masa lalu yang selalu menghantui bahkan mengiringi langkah kita nanti nya,.. Tapi semua tak mengurangi keyakinan kau untuk meyakinkan ku bahwa kita pasti bisa melewatinya bersama,.. Dan sampai detik ini pun,.. senyum dan semangat tetap kau curahkan pada diri yang sempat berdiam dalam jurang keputusAsaan,.. Terimakasih untuk kau yang telah menyayangiku,… Terimakasih untuk segala waktu yang selalu kau luangkan untuk ku,… Dan Terimakasih untuk cinta dan perhatian kau yang telah menuntun ku kembali mensyukuri waktu demi waktu,..

10.30 am Batam,15 September 2014 Create by : Novi Yenita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Cerita Terdahulu" Untuk kau yang pernah singgah dihatiku"

Cobalah untuk sedikit bijak

Surat Kecil untuk Putra Ku Haikal Adnan Adhitama